Sobat Parahyangan, beberapa waktu lalu viral aksi yang dilakukan siswa Sekolah Dasar (SD) di Situbondo. Mereka sengaja menyayat lengannya sendiri demi mengikuti trend di Tiktok.
Tidak hanya siswa SD, trend ini juga ramai ditiru pelajar SMP. Trend ini juga menyebar melalui media sosial dan grup aplikasi percakapan. Para siswa SD itu menggores atau menyayat lengannya sendiri menggunakan alat kesehatan berbentuk stik yang biasanya digunakan untuk mengecek kadar gula darah. Siswa SD yang disebut berusia sekitar 10 hingga 12 tahunan itu mengaku membeli alat tersebut dari salah seorang pedagang keliling yang berjualan di sekitar sekolahnya.
# Dari Tontonan, Menjadi Tuntunan
Sobat Parahyangan, di era serba digital seperti saat ini tentu gampang banget mengulik setiap konten dan informasi. Di media sosial, semua ada. Tetapi, ibarat dua sisi mata uang, media sosial ini tidak sedikit juga lo yang bermuatan negatif. Salah satunya seperti trend di atas.
Di usia labil ini, tidak sedikit remaja yang mudah banget ikut-ikutan trend tanpa filter sedikitpun. Wah berabe banget deh pokoknya. Eh tapi gimana ceritanya remaja mengikuti trend ini? Tentu saja ini erat kaitannya dengan dunia maya.
Ya, dunia maya memang memiliki dimensi yang berbeda dengan dunia nyata. Kolaborasi visualisasi juga kemasan audio nan keren, terbukti ampuh membius para remaja. Makanya, enggak heran jika dunia maya menjadi ruang promosi sekaligus media untuk memperkenalkan trend terbaru. Apalagi kalau trend itu datang dari sosok-sosok idola remaja.
Nah, trend di atas tadi ternyata populer bermula dari sebuah trend bernama Barcode Korea. Katanya, sih, barcode atau kode batang itu akan membuat mereka merasa tangannya cantik dan menarik. Wadidaw! Pengen terlihat cantik kok kudu menyakiti diri sendiri sih? Ternyata, setelah menyayat lengan, mereka akan mengunggah di Tiktok dengan hastag #BarcodeKorea. Sakitnya dapat, kerennya kagak. Ya enggak guys?
Fakta ini menunjukkan betapa visualisasi itu punya efek magis, sobat. Bisa menyihir dan memengaruhi para remaja. Mantranya, ya biar dibilang keren. Remaja yang sejatinya merupakan pengguna aktif media sosial dengan mudahnya terpengaruh dan ikut arus trend yang sedang viral. Tanpa mikir apa sesuatu itu baik atau tidak. So, kudu gimana dong agar kita bisa menyaring seluruh informasi juga visualisasi yang terus menerus hadir di tengah-tengah kita?
# Filter dengan Pemahaman
Sobat Parahyangan, tentu kita patut prihatin dengan kondisi ini. Generasi yang sejatinya menjadi harapan bangsa, malah sibuk dengan aktivitas yang unfaedah. Nah, berbicara mengenai ikut-ikutan trend ini tidak lepas dari persepsi kita tentang makna hidup lho sobat. Banyaknya remaja yang ikut-ikutan trend unfaedah itu berangkat dari persepsi bahwa hidup ini tujuannya enggak lain untuk hura-hura. Hidup bebas adalah jalan ninja menikmati kemewahan dunia.
Kata mereka terikat dengan berbagai aturan itu tandanya hidup terkekang. Apalagi aturan agama, semua serba diatur. Di sisi lain, paham kebebasan yang saat ini dianut masyarakat kita meminggirkan aturan agama dan memosisikan agama sebatas ibadah ritual saja. Dalam kehidupan sehari-hari, agama tidak menjadi rujukan.
Saat agama tidak menjadi rujukan, maka jadilah hidup terombang-ambing. Semua dilakukan berdasarkan perasaan doang. Suka tidak suka, sandarannya pada diri sendiri. Walhasil, meski itu melukai diri sendiri, dalam pandangan para remaja itu merupakan sesuatu yang keren dan gaul. Hidup akhirnya disetir oleh trend.
Ukuran keren pun sebatas pada decak kagum orang lain. Makanya, agar hidup enggak disetir trend viral, penting banget untuk memiliki prinsip hidup. Prinsip hidup ini yang bakal menjadi kendali agar tidak salah arah dan mudah terbawa arus.
# Self Harm, Jangan Coba-coba!
Sobat sekalian, Self-harm atau self-injury adalah perbuatan di mana seseorang menyakiti diri sendiri sebagai pengalihan dari rasa sakit psikisnya ke fisik mereka. Biasanya bisa berupa menyakiti diri dengan benda tumpul atau tajam, atau dengan penganiayaan diri sendiri secara langsung.
Apa yang siswa-siswi di Situbondo lakukan adalah sejenis self harm meski atas nama trend. Dalam Islam ini terlarang lho sobat. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak boleh menyakiti diri sendiri dan menyakiti orang lain.” (HR. Ibnu Majah). Industri budaya populer yang terus membanjiri ruang privat generasi menjadikan hidup kehilangan makna. Negara pun seolah angkat tangan dan memilih diam terhadap konten yang sejatinya berbahaya bagi generasi. Kalau kondisinya begini terus, bisa-bisa akan tercipta generasi “sakit” yang tidak paham tujuan hidup. Kan menyedihkan, betul enggak?
Kita tentu berharap generasi sehat dan tangguh penerus peradaban. Nah, agar posisi strategis generasi ini enggak buyar karena pengaruh negatif, dibutuhkan peran negara untuk memproteksi setiap informasi ataupun tontonan yang hadir di tengah-tengah generasi. Dalam Islam, negara wajib hadir menjadi perisai informasi. Negaralah yang bertugas untuk membersihkan semua konten negatif dan memastikan bahwa hanya informasi yang sehatlah yang layak dikonsumsi masyarakat termasuk remaja.
Benteng selanjutnya yang bisa menyaring baik dan buruknya sesuatu ya tentu remaja sendiri. Untuk mencegah munculnya trend negatif dan berbahaya ini, enggak ada yang bisa kita lakukan selain kembali memahami “apa sih yang menjadi tujuan hidup kita di dunia ini?” Kelak saat meninggal, apa jawaban atas perbuatan yang telah dilakukan di dunia ini? Sudah siap belum? Ingat, lo, syarat mati itu enggak harus tua dan enggak harus sakit.
“Ah, mumpung masih muda, jalan masih panjang. Nikmati hidup aja dulu”, kata sebagian orang. Halo, memang ada jaminan satu detik ke depan kita masih hidup? Begitu malaikat menjemput, di saat itulah kita siap mempertanggungjawabkan seluruh perbuatan kita di dunia. Gimana coba kalau malaikat mau menjemput sementara kita dalam kondisi maksiat? Wah, enggak kebayang.
Jadi dengan memahami tujuan hidup akan menjadikan standar-standar kebahagiaan ala manusia pada umumnya menjadi tidak bernilai. Decak kagum, sorak-sorai manusia dan sejenisnya tidak ada nilainya saat Allah dan Rasul tidak ridha dengan satu perbuatan. Ingat ya, menyakiti diri alias self harm itu enggak boleh! So, jangan coba-coba melakukan perbuatan terlarang itu. Sayang banget lho, padahal Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk, malah enggak amanah menjaga diri sendiri.
Sekali lagi, jangan lagi deh ikut-ikutan trend yang enggak masuk akal. Aslinya enggak keren dan melanggar syariat. Oke?
Source: Buletin Teman Surga
25 Comments
Santi · November 24, 2023 at 11:24
Jangan terlalu mengikuti trend yang tidak berfaedah/bermanfaat.
Almi salpiah · November 24, 2023 at 11:25
Ya, dunia maya memang memiliki dimensi yang berbeda dengan dunia nyata. Kolaborasi visualisasi juga kemasan audio nan keren, terbukti ampuh membius para remaja. Makanya, enggak heran jika dunia maya menjadi ruang promosi sekaligus media untuk memperkenalkan trend terbaru. Apalagi kalau trend itu datang dari sosok-sosok idola remaja
Santi · November 24, 2023 at 11:25
Jangan terlalu mengikuti trend yang tidak berfaedah/bermanfaat yang menyakiti diri sendiri.
dian A lestari · November 24, 2023 at 11:25
jangan menyakiti diri sendiri demi gaya atau trend yang tidak bermanfaat, rasulullah tidak pernah mengajarkan umatnya agar menyakiti diri sendiri dan orglain karna trend negatif akan merugikan diri sendiri
isni nh · November 24, 2023 at 11:26
so, pntingnya bagi kita untuk selalu memfilter diri dari hal hal negatif dan jago jago untuk membuat benteng pertahanan dari dunia luar, bijaklah untuk memilih konten sesuai dengan usia dan kebutuhan, karna pada dasarnya, hal negatif bisa kita temukan dimana saja. antisipasi, hindari dan cermati, karna sesuatu yg negatif akan berakhir buruk bagi diri sendiri.
Lalasitriyani · November 24, 2023 at 11:26
Buat apa kita mengikuti trend yang tidak jelas agar terlihat keren!jangan pernah mengikuti trend seperti itu karna bisa menyakiti dirimu sendiri sayangilah dirimu sendiri agar hidupmu lebih baik
putri · November 24, 2023 at 11:27
Jangan menyakiti diri sendiri jangan terlalu mengikuti trend mengikuti jaman, smua ituu ada batasan nya,jangan terlalu di ambil serius untuk trend2,..rasulullah SAW.tidak pernah mengajarkan untuk menyakiti diri sndiri atau menyakiti orang lainn..
Zahra bunga sabila · November 24, 2023 at 11:27
Agar generasi lebih baik dan lebih maju banyak kan lah hal² negatif
Ivo Raisa · November 24, 2023 at 11:27
Jangan pernah untuk menyakiti sendiri karena Rasulullah Saw bersabda: ” tidak boleh untuk menyakiti diri sendiri ataupun orang lain”.
Dini aminah · November 24, 2023 at 11:28
Jangan coba ikutan bercode karna itu tidak baik dan merusak tubuh kalian asal nya cantik jadi jelek,buat apa bercode?ada masalah?klo ada masalah jangan bercode Yach karena ga baik,jangan ikutin trend trend yang ga jelas okee,Don’t follow it!!!so,klo ada masalah jangan ke tangan yaa cerita lah ke orang yang menurut mu nyaman untuk cerita apaan bercode bercode,menurut Islam bercode itu ga boleh karna itu membuat kita jadii jelek:)
Seftia Aprilianti · November 24, 2023 at 11:28
Sebagai seorang muslim kita harus punya prinsip dalam memilih tontonan, contoh nya ambil tontonan yang positif jangan yg negatif
deca · November 24, 2023 at 11:45
tontonlah hal hal yang positif dan jauhi tontonan yang negatif
ayu · November 24, 2023 at 11:29
Sebagai generasi muda dan generasi yang sejatinya menjadi harapan bangsa kita seharusnya dapat memilih mana yang baik dan bisa diikuti serta mana yg buruk yg tidak bisa kita ikuti. Akan lebih baik untuk mengikuti hal hal positif seperti mengikuti pengajian, seminar, dan hal hal lain yg bermanfaat dari pada mengikuti hal yg dapat merugikan diri sendiri.
nazma monica · November 24, 2023 at 11:30
menurut saya… kita daripada menyakiti tubuh kita seperti itu mending kita rawat tubuh kita, hindari yang membuat kita tidak nyaman atau tersakiti, bukan nya di deketin, jadi menurut saya hindari trend yang tidak baik maka dari itu banyak lah mengaji dan berzikir ke pada allah swt , sayangi kesehatan kita bukan nya menyakiti
Nissya · November 24, 2023 at 11:30
jangan mengikuti trend yang tidak bermanfaat
widdya kls 8 · November 24, 2023 at 11:32
Kita sebagai remaja penerus bangsa harus bisa membuat hal-hal yang baik, tidak melakukan hal-hal yang buruk, kita bisa jadi contoh bagi orang orang. Kita harus bisa menjaga diri dengan sebaik baiknya, Allah menciptakan manusia dengan baik sebaik baiknya, setiap orang pasti Allah beri kekurangan dan kelebihan, kita harus melakukan hal yang positif dengan kelebihan dan kekurangan kita sendiri, tidak melakukan hal yang seperti trend buruk itu, karna kita adalah contoh bagi orang-orang sekitar kita, jangan sampai kita mencontohkan hal-hal buruk terhadap orang yang ada di sekitar kita, gamungkin kan kita harus mencontohkan yang buruk?, maka dengan itu ayo lakukan hal yang baik
Nissya · November 24, 2023 at 11:33
jangan ikut trend yang tidak bermanfaat yang menyakiti diri sendiri.
chika kelas 8 · November 24, 2023 at 11:33
kita diciptakan Allah dengan sempurna, jadi kita harus menjaga diri kita dan jangan menyakiti diri sendiri atau pun menyakiti diri orang lain. Rosullullah SAW tidak suka kepada orang yang menyakiti dirinya sendiri atau pun menyakiti diri orang lain. jadi kita sebagai manusia yang diciptakan dengan sempurna harus menjaga diri dengan sebaik-sebaik mungkin. jika kita tidak menjaga diri kita contoh nya menyayat tangan, berarti kita tidak amanah.Allah SWT menciptakan kita dengan sempurna, namun jika tidak menjaga nya berarti kita tidak menjaga ciptaan Allah SWT dengan baik.
Zahra · November 24, 2023 at 11:37
Prinsip dalam memilih konten, contoh kan kepada anak² remaja dan dewasa lah dalam apapun
Nissya · November 24, 2023 at 11:39
jangan mengikuti trend yang menyakiti diri sendri.
Tiwi · November 24, 2023 at 11:40
Tidak boleh meyakti diri sendiri maka nanti akan ada akibat nya /menyesal karna ikut ikut trend ketika kita ikut ikutan trend itu maka akan ber akibat fatal dan bisa meninggal kita harus meninggal kan
no trend trend yang tidak bermanfat agar tubuh kita sehat dan tidak ada luka sedikit pun kita bersyukur kita bisa sehat dan tidak boleh ya mengikuti trend kaya gituh nanti kalian akan menyesal se menyesal nyesal nya/mulai sekarang kalin tidak boleh menyakiti diri kalian ya oky
Helma N · November 24, 2023 at 11:40
Jauhilah tontonan yang tidak masuk akal / suatu tontonan yang tidak penting bagi aktifitas, karena sebagian tontonan video yang tidak penting pun tak lama kemudian akan menjadi viral sehingga banyak menjadi tiruan bagi para remaja yang terkecanduan oleh sosial media maka dari itu kita sebagai para remaja harus pintar dalam menggunakan sosmed agar tidak dipersalah gunakan untuk menjadi tontonan yang tidak berguna.
Aulia Yasaroh · November 24, 2023 at 11:42
Kita seharusnya tidak boleh mengikuti trend menyayat itu karena bisa menyakiti diri sendiri.katanya menggores/menyayat bisa menenangkan diri kita dari masalah padahal itu salah.yang bisa menenangkan kita dari masalah itu adalah sholat dan mengaji agar hati kita tenang. Bukan menyayat tangan. Karena menyayat tangan sekali itu akan kebiasaan nantinya, harusnya bersyukur mendapatkan tubuh yang bagus.Maka Hindarilah menggores/menyayat tangan.
ISMA LURI · November 24, 2023 at 11:46
jangan malu hidup terikat dengan aturann, malu lah ketika kita buat trend yang haram melanggar agama seperti barcode ,dalam islam kita tidak boleh menyakiti diri sendiri dan orang lain jadi kita tidak boleh melakukan barcode karena Allah menciptakan kita sebaik baik mungking dan barcode itu salah satu trend haram yang dilakukan dengan melukai tangan sendirii,isi lah waktu untuk ibadah jangan jongjon menikmati hidup karena untuk terlihat keren dengan hal haram bagaimana jika di hari esok kita meninggal
Risma nur kamilah · November 24, 2023 at 11:52
Jangan pernah malu dengan banyaknya aturan malu lah dengan ikut tren yang menyakiti diri karna dalam islam itu di larang Rasulullah saw bersabda “tidak boleh menyakiti diri sendiri dan menyakiti orang lain” sorak sorai tidak ada nilainya saat allah dan Rasul tidak ridha dengan stu perbuatan ingat, menyakiti diri sendiri alias self harm itu ga boleh. jangan pernah melalukan perbuatan terlarang.karna allah menciptakan kita sebaik baiknya malah tidak amanah menjaga diri sendiri.