Kamis, 20 April 2023 akan terjadi fenomena gerhana matahari hibrida. Gerhana matahari hibrida merupakan fenomena gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian dan gerhana matahari cincin yang terjadi berurutan dalam satu fenomen gerhana. Fenomena ini dapat disaksikan dengan pemandangan berbeda tergantung dari lokasi pengamat. Hal yang langka ini disebabkan oleh kelengkungan Bumi.
Di Indonesia, gerhana matahari total dapat disaksikan di daerah Biak dan Pulau Kisar. Sementara daerah lain di wilayah Indonesia dapat menikmati gerhana matahari sebagian. Namun gerhana matahari cincin tidak dapat diamati dari wilayah Indonesia.
Tahun ini, masyarakat bisa menyaksikan GMT mulai pukul 11.47-14.58 waktu Indonesia timur. Puncak gerhana totalnya diperkirakan berlangsung 1 menit 16 detik mulai pukul 13.23 WIT.
Masyarakat dilarang melihat gerhana dengan mata telanjang, perlu kacamata dengan filter khusus yang menyaring 99,9 persen cahaya Matahari. Alat lain, seperti kacamata hitam, film foto, dan film rontgen, tidak bisa digunakan untuk melihat GMT.
Observatorium Bosscha ITB telah menyelenggarakan sejumlah diskusi edukasi untuk menyambut GMT 2023. Mereka juga menyebarkan paket edukasi gerhana yang berisi kacamata matahari dan brosur edukasi ke sejumlah daerah di Indonesia.
Saat terjadi Gerhana Matahari umat muslim Indonesia di sunnahkan untuk melaksanakan shalat kusuf
0 Comments